Spesialisasi di Kedokteran Gigi...

Semua orang tau, bahwa ada banyak spesialisasi di bidang kedokteran. Tetapi tidak semua orang tau hal itu berlaku juga di bidang kedokteran gigi, meski tentu saja tidak sebanyak spesialisasi di bidang kedokteran. Sistem kesehatan di Indonesia, menyebabkan pasien bebas memilih sendiri pergi ke dokter siapa, spesialis A atau B, meski terrkadang ketika pasien memutuskan sendiri, penyakitnya belum tentu cocok dengan kompetensi dokter spesialis tersebut.


Tapi, ya bagaimana lagi. Begitulah sistem yang berlaku, meski seharusnya pertama-tama pasien harus datang ke general practitioner dulu, baru ketika dokter GP tersebut tidak berwenang dan berkompeten menangani kasus tersebut, pasien dirujuk kepada dokter spesialis.

Mengingat sistem yang demikian, sebagai pasien yang cerdas, harusnya kita semua mengerti juga, apa saja sih spesialisasi di bidang kedokteran gigi. Contoh paling gampang, tidak mungkin bukan, ketika anda hamil, anda pergi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk memeriksakan kehamilan anda. Anda pasti pergi ke seorang dokter kandungan.

Demikian juga halnya jika kita sakit gigi. Seseorang yang mengalami gangguan pada daerah gigi dan mulutnya dalam kualifikasi yang tidak bisa ditangani oleh general practitioner, juga harus dirujuk atau pergi ke dokter gigi spesialis yang berkompeten.

Berikut adalah informasi pendek mengenai spesialisasi di Kedokteran gigi :

1. Bedah Mulut (Sp.BM)
Menangani berbagai kasus di daerah gigi dan mulut yang memerlukan tindakan bedah untuk terapinya yang terbagi menjadi bedah minor dan bedah mayor. Contoh Bedah minor : operasi gigi geraham ke-3 (impaksi molar-3) yang tumbuh tidak sempurna, miring atau tertanam seluruhnya (embeded.)Contoh Bedah mayor : terapi pengangkatan tumor, retak/patah (fraktur) rahang, operasi bibir sumbing.

2. Oral Medicine (Sp.OM)
Bisa dikatakan spesialisasi ini adalah seperti internis atau ahli penyakit dalam-nya kedokteran gigi. Berkaitan dengan penyakit-penyakit di rongga mulut. Misal : cancer, adanya manivestasi virus HIV di rongga mulut, jamur, termasuk juga gerodontology atau manifestasi proses penuaan di rongga mulut.

3. Konservasi Gigi (Sp.KG)
Spesialisasi yang menangani masalah restorasi gigi (esthetic restoration)termasuk perawatan terhadap kelainan jaringan syaraf. Sehingga secara garis besar mencakup tindakan Operative Dentistry (misal : menambal gigi yang belubang, melakukan restorasi jaket, pelapisan gigi yang mengalami perubahan warna, bleaching atau pemutihan gigi)dan endodontic (perawatan kerusakan jaringan syaraf atau yang disebut pulpa gigi, termasuk juga tindakan bedah endodonsi)

4. Prostodonsia (Sp.Pros)
Menangani masalah ketiadaan gigi di rongga mulut, dengan menggantinya menggunakan gigi palsu. Baik gigi palsu lepasan, cekat maupun implant.

5. Periodonsia (Sp. Perio)
Menangani segala kelainan jaringan periodontal. Jaringan periodontal adalah jaringan yang mendukung gigi, termasuk gusi, dan jaringan tulang disekitarnya. Mencakup juga beberapa tindakan bedah yang disebut bedah periodontal. Contoh : perawatan peradangan gusi, kegoyahan gigi karena kerusakan jaringan tulang disekitarnya, tindakan operatif perawatan gusi yang naik (resesi) dan mengakibatkan terbukanya akar gigi

6. Pedodonsia (Sp.KGA)
Merupakan spesialis Kedokteran Gigi Anak, jelas berperan seperti dokter anak, untuk seluruh masalah gigi dan mulut pada anak-anak

7. Ortodonsia (Sp.Ort)
Merupakan salah satu spesialisasi yang sangat populer di masyarakat. Spesialisasi yang berkomepten merapikan susunan gigi yang tidak teratur. Yang menjadi trend adalah pemasangan bracket atau alat ortodonsi cekat.

Jadi… jangan salah lagi memilih dokter gigi.

Keywords: ortodonti, ortodontik, ortodonsia, ortodontis, orthodonti, orthodontic, orthodontist, maloklusi, malocclusion, crowded, tooth, teeth, oklusi, occlusion

1 comment:

Unknown said...

Selamat pagi dok..Salam kenal dari kami

Oh ya kalo membutuhkan Informasi Seminar Kedokteran Gigi bisa klik web http://dental.id