Rapikan Susunan Gigi Anda...


Banyak orang memiliki susunan gigi yang tidak teratur, atau istilahnya kedokterannya maloklusi (malocclusion). Ada yang ‘tonggos' (protrusif) alias gigi rahang atasnya maju, ada pula yang giginya berjejalan (crowded teeth), atau sebaliknya kecil-kecil dan jarang (diastema).

Keadaan gigi tersebut bisa mengganggu penampilan seseorang. Penderitanya sering merasa rendah diri, minder dan enggan tersenyum. Tapi yang paling penting adalah hubungannya dengan kesehatan. Gigi yang berjejal menjadikannya sulit dibersihkan, sehingga gigi bisa berlubang (karies) atau terkena penyakit radang gusi (periodontitis). Bisa juga terjadi gangguan pengunyahan, yang menyebabkan sakit kepala atau nyeri leher. Maloklusi sebisa mungkin harus diperbaiki, bukan semata demi estetika, tapi juga kesehatan gigi.


Apakah gigi Anda bermasalah? Bila Anda mempunyai susunan gigi yang tidak rapi dan ingin membuatnya lebih teratur sehingga Anda lebih percaya diri, Anda dapat menjumpai dokter gigi spesialis ortodonsi (ortodontis/orthodontist): salah satu cabang kedokteran gigi yang spesialisasinya memperbaiki susunan gigi.

Ada beberapa macam alat yang biasa digunakan, selama ini kita sering menyebutnya behel (breket/bracket) atau kawat gigi. Mungkin Anda sering menjumpai orang mempunyai gigi dengan ‘pagar' kawat. Alat tersebut adalah braces, yaitu alat orthodontic cekat (fixed appliance). Alat ini hanya bisa dipasang dan dilepaskan oleh dokter gigi saja. Sedangkan retainer adalah alat orthodonti lepasan, yang bisa dilepas-lepas oleh pemakainya.

Alat ortodonti cekat mampu membuat pergerakan yang lebih kompleks dalam kesatuan deretan gigi, yang merupakan kelebihannya dibanding alat orthodonti lepasan (removable appliance), sehingga dapat lebih mempercepat proses teraturnya gigi Anda.

Pada masa awal perawatan, mungkin Anda akan merasakan sedikit nyeri, bila perlu minumlah obat pereda sakit. Yang harus diperhatikan, Anda membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk membersihkan gigi, karena selain membersihkan gigi, Anda juga membersihkan kawat giginya (wire). Bila sisa makanan mengumpul di sekitar alat, akan berisiko terjadinya gigi berlubang dan radang gusi. Meskipun jarang terjadi, alat bisa rusak atau longgar, sehingga melukai mulut. Jadi sebaiknya hindari makanan terlalu keras, lengket dan manis.

Untuk keberhasilan perawatan, tingkat keberhasilannya sampai 95 persen jika pasien kooperatif dalam memeriksakan keadaan giginya. Untuk kasus yang sulit, keberhasilannya hanya bisa mencapai 90 persen.

Besarnya biaya perawatan bervariasi, tergantung dari faktor kesulitan, lama perawatan serta alat yang digunakan. Biaya yang diperlukan relatif, ada yang menganggap besar ada pula yang tidak. Yang menganggap tidak karena ia berpikir bahwa gigi adalah investasi. Biaya yang cukup besar ini dikarenakan alatnya belum diproduksi di Indonesia, sehingga masih perlu diimpor dari Amerika Serikat.

Seiring dengan perkembangan zaman dan keinginan untuk tampil lebih cantik dengan senyum yang indah , saat ini penggunaan alat orthodonti cekat ini bukan lagi hanya untuk memperbaiki fungsi gigi, tetapi sudah menjadi aksesoris. Alat ortodonthi cekat inipun semakin berkembang. Brackets bisa terbuat dari berbagai bahan, yang banyak dipakai adalah yang terbuat dari baja, adapula yang terbuat dari emas, keramik dan tersedia dalam berbagai warna.

Yang terbaru adalah yang terbuat dari porselen berwarna transparan seperti warna gigi sehingga pemakaiannya tersamar. Harganya tentu lebih mahal, konsumennya adalah mereka yang ingin tampil lebih elegan. Karet warna-warni yang banyak menghiasi kawat gigi, berfungsi untuk mengencangkan bracket, selain itu juga memberikan kesan modis pada kawat gigi, sehingga lebih disukai para remaja.

Keywords: ortodonti, ortodontik, ortodonsia, ortodontis, orthodonti, orthodontic, orthodontist, maloklusi, malocclusion, crowded, tooth, teeth, oklusi, occlusion.

6 comments:

ummul said...

Walaupun gigi "dipagarin", tetep tersenyum deh!

:-)

salam, dan senyum!
ummul
(yang "ulang tahun" kawat gigi pertama pada 22 des 2008 kemarin)

http://ummul-orthodonti.blogspot.com

arya brahmanta said...

hai mas, apa dgn menggunakan trainer pada px usia dini efektif utk kasus skeletal ?
thanks...

subaichi said...

wah blog yg menarik. kalau boleh saya tanya, adakah batasan umur seseorang untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak rata, contoh usia 32 thn, apakah masih bisa dinormalkan kembali? dan berapa lamakah proses perbaikannya gigi tersebut ? apakah memerlukan tindak operasi bedah hingga pembiusan total ? dan biaya sekitar berapaan ? terima kasih atas jawabannya, kami tunggu.

dhank said...

makasih dok atas informasi maloklusi nya....soalnya di suruh nyari arti maloklusi ma senior...hehehehe

Th3zZ said...

waduuhh...
betaburan ne giginya..
hihi...
tapi setelah pakek behel jadi rapet banget!!
kerren!!
jadi pen beheell...

NuruL fatimah said...
This comment has been removed by the author.