Bakti Sosial FKG Unhas ...

Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas) akan menggelar kegiatan bakti sosial di sejumlah daerah. Bakti sosial dalam rangka menyambut Silver Anniversary FKG Unhas itu akan dimulai dari Kota Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), 14-22 Januari mendatang.
Sekitar 135 orang yang terdiri atas mahasiswa, dosen, serta dokter muda, akan dikirim ke daerah tersebut untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada anak sekolah dan juga penyuluhan promosi kesehatan secara gratis. Unhas adalah satu-satunya universitas yang memiliki FKG di Indonesia timur.


Menurut Ketua Panitia Dies Natalis Ke-25 FKG Unhas, Prof Dr drg Burhanuddin, selain memberikan pelayanan dan penyuluhan, pihaknya juga akan memberikan pendidikan dan penelitian kepada masyarakat setempat.
"Seluruh personel yang kami kirim akan disebar di 12 kecamatan yang ada di Kota Muna. Kami berharap kegiatan yang sifatnya nasional ini dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat," jelas Burhanuddin.
Selain Kota Muna Sultra, FKG Unhas juga akan menggelar kegiatan bakti sosial berupa operasi bibir sumbing gratis, di Rumah Sakit (RS) A Makkasau Parepare, 14-17 Februari mendatang. Kegiatan ini bekerja sama dengan FKG Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
Rencananya pada pelaksanaan operasi bibir sumbing tersebut, panitia dari FKG Unpad akan mendatangkan dokter ahli bedah dari Universitas Malaya Dr Ismadi Ishak, serta ahli bedah dari Universitas Okayama Jepang, Prof Shogo Minagi DDS PhD.


FKG UNHAS


Drg. Hj. Halimah Dg. Sikati, dokter gigi pertama asal Sul-Sel, sejak awal telah mempunyai cita-cita untuk mendirikan Fakultas Kedokteran Gigi di Kawasan Indonesia bagian Timur namun mengalami hambatan dalam memperjuangkan dibukanya Fakultas Kedokteran Gigi di dalam lingkungan Universitas Hasanuddin Makassar yang disebabkan alasan Pemerintah (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) yang tidak mampu membuka satu fakultas baru yang tergolong mahal seperti FKG.


Dengan usaha yang terus menerus dilakukan, maka pada tahun 1966, dalam kapasitasnya sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Unhas, beliau meminta persetujuan Rektor Unhas untuk membuka satu jurusan yaitu jurusan Kedokteran Gigi yang masih berada di bawah Fakultas Kedokteran Unhas.

Pada tahun ajaran pertama, mahasiswa/mahasisiwi yang terdaftar hanya 30 orang namun kemudian disadari bahwa jurusan Kedokteran Gigi ini akan menguras anggaran dari Fakultas Kedokteran, maka pada tahun berikutnya diputuskan untuk menutup jurusan ini dengan meleburkan mahasiswa-mahasiswanya masuk ke Fakultas Kedokteran, karena pendidikan dasar Kedokteran dan Kedokteran Gigi memang sama.

Dengan kejadian tersebut, drg. Hj. Halimah Dg. Sikati tidak patah semangat dan tidak mau menyerah, dan Tuhan membuka jalan baginya dengan mempertemukannya dengan Laksamana Angkatan Laut Bapak Mursalim Dg. Mamanguing.

Pada waktu itu Menteri Tenaga Kerja RI, ikut dalam rombongan Presiden Sukarno berkunjung ke Ujung Pandang. Pak Mursalim yang juga sahabat lama dan kawan akrab drg. Hj. Halimah Dg. Sikati menawarkan bantuan untuk membuka praktek sendiri dirumah.

Drg. Hj. Halimah Dg. Sikati menjawab bahwa yang ia perlukan adalah bantuan untuk mendirikan Fakultas Kedokteran Gigi di Ujung Pandang, selain untuk memajukan kesehatan gigi, juga memberi kesempatan kepada putra-putri Sul-Sel untuk mendapatkan pendidikan tinggi dalam bidang Kedokteran Gigi, sehingga tidak perlu ke Jawa mengeluarkan biaya terlalu tinggi untuk menjadi dokter gigi. Keinginan Drg. Hj. Halimah Dg. Sikati tersebut ditanggapi positif oleh Bapak Mursalim Dg. Mamanguing dengan jawaban yang singkat “Baik, saya akan membantumu“.

Dua minggu kemudian TNI Angkatan Laut mengirimkan Tim dari Jakarta yang dipimpin oleh drg. Liem Tjiang Kiat ke Ujung Pandang menemui drg. Hj. Halimah Dg. Sikati untuk menyampaikan instruksi untuk pengadaan feasible study dan sekaligus mempersiapkan satu kerjasama antara Angkatan Laut dengan Unhas dalam hal ini Fakultas Kedokteran, setelah mengadakan pembicaraan dengan Rektor Unhas Mr. Moh. Natsir Said, yang pada itu sangat menyetujui dan mengagumi keberhasilan drg. Hj. Halimah Dg. Sikati.

Penandatanganan kerjasama disaksikan oleh Panglima Komando daerah Maritim 8, Komodor Marwidji dan dengan kerjasama itu lahirlah Institusi Kedokteran Gigi “Yos Sudarso“ yang dipimpin oleh Kolonel drg. R. Tampinongkol yang berkedudukan di Jakarta sehingga pimpinan pelaksana harian Institusi tersebut diserahkan kepada drg. Halimah Dg. Sikati, dibantu seorang sekretaris dari Angkatan Laut yaitu Lettu kowal Sri Harjijahdengan struktur organisasi yang diatur sebagai berikut : Pendidikan akademik dilaksanakan dikawasan Angkatan Laut Jl. Yos Sudarso dengan peralatan hasil rampasan Perang Dunia II, dan tehnis administratifnya tetap dipegang oleh Fakultas Kedokteran Unhas.

Berdasarkan SK Rektor UNHAS tanggal 1 Januari 1969, IKG Yos Sudarso menjadi Departemen Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, dan berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0226/1970 Tertanggal 27 Juli 1970, maka resmilah kehadiran Departemen Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran UNHAS dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI

Pada tanggal 8 Juni 1974 ditandatangani perpanjangan perjanjian kerjasama dengan AL yang merupakan kerjasama ke II antara Unhas dengan TNI Angkatan Laut RI.
Ketua Departemen Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Unhas diserah terimakan dari Letkol (Laut) drg. Sudibyo kepada Letkol (Laut) drg. I.G. Geria, selanjutnya Departemen Kedokteran Gigi menjadi Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Unhas hingga tahun 1983.

Berdasarkan SK Rektor UNHAS No. 91/O/02/1983 tanggal 23 Februari 1983, dan SK Mendikbud RI No. 0563/O/1983 tanggal 8 Desember 1983, maka Fakultas Kedokteran Gigi resmi berdiri sebagai Fakultas dalam Lingkungan Universitas Hasanuddin. Pada tahun ini pula, Rektor Universitas Hasanuddin yaitu Prof. Dr. Hasan Walinono menyerahkan gedung eks Fakultas Hukum untuk ditempati sebagai Pusat Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan baik Pendidikan Sarjana maupun Pendidikan Profesi, namun anggaran dari pemerintah untuk pembelian alat-alat yang diperlukan dalam pendidikan tidak pernah turun.

Untuk mengatasi hal tersebut, dengan usaha yang keras dan diplomasi dari ibu drg. Hj. Halimah Dg. Sikati yang telah menjadi Dekan I Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin, maka fakultas memperoleh bantuan dari Universitas Utrecht Belanda berupa peralatan-peralatan klinik dan laboratorium yang jumlahnya cukup besar dan juga bantuan-bantuan dana dan peralatan kedokteran gigi dari Pemerintah New Zealand dan Jepang.

Peralatan-peralatan tersebut berupa “Dental Unit“ dan “Dental Chair“ juga alat-alat laboratorium yang canggih dan merupakan cikal-bakal Poliklinik Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

Dalam rangka pengembangannya sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia bagian Timur, Universitas Hasanuddin mendapat satu kampus baru yang disebut Kampus Tamalanrea yang terletak di Km. 10 jalan poros ke Bandara Hasanuddin, sehingga pendidikan kedokteran gigi juga harus ikut pindah ke kampus baru bersama fakultas-fakultas lainnya, menempati satu gedung bersebelahan dengan Fakultas Kedokteran. Sejak itu Fakultas Kedokteran Gigi beroperasi pada 2 (dua) kampus :

1. Kampus Tamalanrea, Km. 10 Jl. Perintis Kemerdekaan untuk Pengelolaan Pendidikan dan Perkuliahan.
2. Kampus Kandea (lama) gedung eks Fakultas Hukum untuk Poliklinik pendidikan Dokter dan Dokter Gigi.


Universitas Hasanuddin

Universitas Hasanuddin, disingkat Unhas, adalah perguruan tinggi negeri di Makassar, Indonesia, yang berdiri pada 11 Juni 1956. Rektor pada tahun 2006 adalah Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi, Sp.BO.

Perguruan tinggi ini semula merupakan pengembangan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ketika Bung Hatta masih menjadi Wakil Presiden. Kampus Unhas semula dibangun di Baraya atau Kampus Baraya.


Fakultas
Namun, awal tahun 1980-an, ketika Rektor dijabat Prof. Dr. Achmad Amiruddin, Kampus Unhas dipindahkan ke Tamalanrea, karena Kampus Baraya sudah berada di tengah kota.

Kini Kampus Unhas menempati areal seluas 220 hektar di Tamalanrea dengan berbagai fasilitas.

Universitas Hasanuddin memiliki 12 fakultas, yaitu:
Ekonomi
Hukum
Kedokteran
Teknik
Sastra
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Pertanian dan Kehutanan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Peternakan
Kedokteran Gigi
Kesehatan Masyarakat
Ilmu Kelautan dan Perikanan

Sejak akhir tahun 2006 Fakultas di Universitas hasanuddin bertambah 1 yang merupakan pemekaran dari Fakultas Pertanian dan Kehutanan yaitu Fakultas Kehutanan. Saat ini telah dikembangkan kampus baru UNHAS yang dikhususkan untuk Fakultas Teknik yang terletak di bekas pabrik kertas Gowa di kabupaten Gowa. Kampus baru ini mulai dipergunakan sejak tahun 2006 walaupun masih dalam tahap renovasi dan pembangunan gedung dan pengadaan fasilitas.